Amandemen Konstitusi Picu Kualitas Demokrasi Menurun

JAKARATA, Pojokbebas–-Pemilihan Presiden (Pilpres) yang barus saja berlangsung 14 Februari lalu meninggalkan banyak catatan buruk yang mengindikasikan menurunnya kualitas demokrasi di Indonesia.

Menurut Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, penurunan kualitas demokrasi terjadi sejak bangsa ini melakukan amandemen terhadap konstitusi dalam masa tahun 1999-2002 silam. Baca juga:Dukung Penataan Kawasan Malioboro, Ketua DPD RI: Relokasi PKL Harus Win-Win Solution

“Itulah konsekuensi dari Pilpres gaya liberal yang kita terapkan sejak Era Reformasi. Tepatnya, setelah kita mengganti Undang-Undang Dasar 1945 naskah asli, dengan Undang-Undang Dasar produk amandemen di tahun 2002,” tutur LaNyalla.

Senator asal Jawa Timur itu menyampaikan penilaian tersebut saat menjadi narasumber secara virtual pada acara Latihan Kader (LK) II HMI Cabang Persiapan Sidoarjo, LaNyalla belum lama ini.

Sejak bangsa ini mengganti sistem bernegara, kata dia, sejak saat itu pulalah parameter dan tolok ukur dalam memilih pemimpin tak lagi didasarkan pada integritas, moralitas dan intelektualitas.

BACA JUGA:
Presiden Jokowi: Krisis Adalah Kesempatan Membuat Lompatan Besar
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More