Api Lalap 1 Unit Rumah Kontrakan di Maumere, Uang Rp12 Juta Persiapan Sambut Baru Ludes Terbakar, dan Keluarga Penghuni Tersisa Pakaian di Badan
Oleh Walburgus Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)

KAMIS 30 September 2021. Jarum jam menunjukkan pukul 09.00 Wita. Merupakan momen waktu yang bakal tak terlupakan oleh keluarga kecil Yeremias Seriang (41 tahun) dan istrinya Theresia Avila Dua serta anak semata mayang merea Yohanista Aurelia Sering-siswi kelas V SDI Wairklau Maumere.
Betapa tidak. Inilah momen menyedihkan di mana rumah semi permanen milik seorang anggota Brimob yang bertugas di Maumere Brigadir Kepala (Bripka) Polce Sesar yang dikontrak keluarga kecil itu yang terletak di RT 027/RW 02, Kelurahan Wailiti, Kecamatan Alok Barat, Kabupaten Sikka dilalap api di penghujung September itu. Selain 1 unit rumah dilalap api, musibah itu juga menghanguskan uang milik keluarga ini untuk persiapan sambut baru bagi putri semata mayang Aurelia sebesar Rp12 juta yang saat kejadian simpan di dalam lemari untuk persiapan belanja bila jadwal sambut baru digelar yang dijadwalkan dalam bulan depan.
Selain uang, api juga menghanguskan dokumen berharga seperti ijazah, rapor, dokumen berharga lainnya; segala perabot rumah seperti kulkas, televisi, kalung emas, peralatan dapur, plus perabot rumah tangga
lainnya.
Korban kebakaran Yeremias Seriang didampingi istrinya Theresia Avila Dua Nita, dan anak semata wayang Yohanista Aurelia Sering kepada media ini di kos penginapan sementara di Wailiti, Senin (11/10)
menjelaskan kejadian kebakaran itu terjadi saat dirinya sedang bertugas lapangan di PT Gudang Garam Maumere.
“Saat kebakaran, saya posisi kerja. Putri semata mayang kami sedang di sekolah. Sementara istri saya lagi di tetangga punya rumah. Kobaran api datang begitu cepat sehingga kami tak bisa menyelamatkan satu
barang pun, termasuk uang persiapan untuk pesta sambut baru anak kami sebesar Rp12 juta,” kata Jimmy.
Jimmy menegaskan bahwa semua harta milik mereka yang ada dalam rumah dilalap api, dan ia bersama istri dan anak semata wayang hanya memiliki pakaian yang ada dalam tubuh yang mereka kenakan hari itu.
“Kami hanya memiliki pakaian yang sedang kami pakai,” kata Jimmy.

Banyak Pihak Peduli
Jimmy mengaku musibah yang mereka alami itu mendapatkan perhatian dan kepedulian dari banyak pihak di antaranya anggota KUB Maria Bunda Segala Bangsa di RT 027/RW 02, Kelurahan Wailiti; dari keluarga besar Manggarai Raya di Maumere/Sikka; dari beberapa pastor dan bruder; dari para guru dan siswa SDI Wairklau, dari Dinas Sosial Kabupaten Sikka, PMI Sikka, dan beberapa warga lainnya.
“Ada banyak pihak yang peduli dengan nasib kami. Kami merasakan bantuan dari KUB Maria Bunda Segala Bangsa, Keluarga Besar Manggarai Raya di Sikka; keluarga besar SDI Wairklau; Dinas Sosial, dan PMI,”
kata Jimmy.
Jimmy secara khusus menyampaikan apresiasi kepada Keluarga Maria Anyelia dan suaminya Severinus Goa warga RT 027/RW 002, Kelurahan Wailiti yang tidak saja menggalang dana bersama anggota KUB Maria Bunda Segala untuk kebutuhan harian mereka, tetapi juga pasutri ini merelakan 1 kamar di kos milik pasutri ini yang terletak dekat lokasi kebakaran untuk dihuni sementara oleh Jimmy dan keluarganya.
“Pasutri Maria Anyelia dan suaminya Severinus Goa telah mengizinkan kami sekeluarga untuk menghuni 1 kamar di kos milik mereka. Keluarga ini bersama anggota KUB Maria Bunda Segala Bangsa telah mengumpulkan uang, dan membelanjakan perlengkapan dapur, dan pakaian untuk kami bertiga,” kata Jimmy.
Jimmy juga menyampaikan terima kasih kepada keluarga besar Manggarai Raya di Maumere/Sikka yang cepat merespon dengan mengumpulkan bantuan secara sukarela untuk memenuhi kebutuhan harian mereka.
“Perhatian dan kepedulian keluarga Manggarai Raya di Maumere yang dikoordinir oleh Kae Rinto sangat luar biasa. Saya juga menyampaikan terima kasih kepada beberapa pastor, dan bruder, termasuk Pastor
Mikael Mintu, SVD yang bekerja di Seoul, Korsel; dan Bruder Agustinus Adil yang bekerja di Sorong Papua yang turut peduli dengan nasib kami,” kata Jimmy.

Minta Maaf Secara Adat Manggarai
Jimmy juga mengaku ia bersama istri dan anak semata wayangnya telah menemui pemilik rumah dan keluarga besar untuk menyampaikan permohonan maaf secara adat Manggarai terkait musibah yang terjadi.
“Meskipun kejadian itu merupakan musibah, namun kami sekeluarga tetap menemui pemilik rumah Pak Polce dan keluarga besar untuk menyampaikan permohonan maaf secara adat Manggarai,” kata Jimmy.
Jimmy mengakui dalam ritus permohonan maaf secara adat Manggarai itu, pihaknya membawa satu ekor ayam jantan, satu botol moke, dan satu bungkus rokok. “Permohonan maaf kami diterima oleh Pak Polce dan keluarga besar. Kami menyampaikan terima kasih atas kepedulian Pak Polce dengan kondisi kami terkait musibah kebakaran itu,” kata Jimmy.
Turut Prihatin
Pemilik Rumah Bripka Polce Sesar anggota Brimob Batalyon B Pelopor Maumere yang dihubungi media ini, Selasa (12/10/2021) mengaku turut prihatin dengan musibah kebakaran itu, dan yang melalap rumah miliknya dan seluruh perabot milik keluarga yang menghuni rumah itu.
“Saya turut prihatin dengan musibah ini,” kata Polce seraya memberikan motivasi kepada Kraeng Jimmy sekeluarga agar tetap semangat pascamusibah itu,” kata Bripka Polce.
Bripka Polce juga memberi apresiasi kepada Jimmy sekeluarga yang telah menemuinya dan keluarga besar untuk menyampaikan permohonan maaf secara adat Manggarai di kediaman orang tuanya di Wairotang, Alok Timur, pada Minggu (10/10).“Kami sekeluarga menerima permintaan maaf secara adat Manggarai itu. Saya sungguh memahami adat Manggarai karena saya pernah bertugas di Ruteng selama 4 tahun. Kita ini keluarga, kita saling memahami,” kata Bripka Polce.
Informasi yang diterima media ini menyebutkan bahwa Dinas Sosial Kabupaten Sikka telah memberikan bantuan kepada korban kebakaran berupa beras 50 kg beras, makanan siap saji, kasur, terpal, dan
kompor. Sementara dari PMI berupa 3 lembar selimut, sikat gigi, dan odol.***