Belajar di Bawah Pohon

Sebuah Cerpen Dengan Ilham dari SDK Lamba-Ketang (Cerpen Fransis Borgias*)

 

Belajar di Bawah Pohon
Foto ilsutrasi

 

Angin Tenggara Menerpa Golo Ketang

Gedung sekolah kami, menurut saya pada waktu itu, termasuk sudah sangat bagus. Pada saat itu sekolah kami di SDK Lamba-Ketang, sudah berdinding papan. Fundasinya sudah bersemen. Walaupun lantainya belum bersemen. Tetapi itu sudah kokoh sekali. Di dalam sekolah kami merasa aman, terutama sekali saat hari-hari hujan. Kami aman dari kebasahan dan kedinginan karena diterpa angin tenggara yang kencang dan dingin itu. Angin itu serasa menerpa kencang dari belahan sebelah timur poco Ngkerok yang bertiup dari arah Kole, Hejar, Pela, Lembah Wae Lelang, dan menerpa bukit Ketang.

Pada musim jagung, biasanya jagung-jagung di kebun rebah ke tanah karena terpaannya. Sungguh sebuah bencana, bencana yang terjadi karena tiupan angin kencang. Seakan-akan lembah Wae Lelang itu menjadi pintu masuk angin yang bertiup kencang dari laut selatan ke arah bagian tengah kawasan kedaluan Lelak. Dan angin itu bertiup sangat kencang. Terkadang ada bunyi gemuruh yang menakutkan bagi anak-anak, terutama saya sendiri.

BACA JUGA:
Puisi-Puisi Arnolda Elen*
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More