“Bhineka Tunggal Ika” Indonesia dan “Joaju, Oñondivepa, Ikatu” Paraguay

Oleh Pascual semaun, SVD, Misionaris Paraguay, Amerika Latin

Pendahuluan

Pencarian nilai-nilai yang memandu kehidupan manusia telah menjadi konstan dalam perkembangan peradaban. Sepanjang sejarah, berbagai budaya telah menetapkan prinsip-prinsip filosofis yang mencerminkan pandangan dunia dan kekhasan sosial budaya mereka. Dalam konteks ini, filosofi Bhineka Tunggal Ika, Negara Indonesia, dan filosofi “Joaju, oñondivepa, ikatu!” Negara Paraguay muncul sebagai paradigma yang signifikan. Masing-masing dengan warisan sejarahnya yang kaya dan fokus khusus pada kehidupan dan koeksistensi dalam masyarakat.
Penelitian literasi ini bertujuan untuk mengeksplorasi nilai-nilai intrinsik dari kedua filosofi ini dan membandingkannya. Cara ini untuk menyoroti persamaan dan perbedaan yang muncul dari konteks budaya masing-masing.

Bhineka Tunggal Ika dan maknanya dalam keberagaman

Praktek “Bhineka Tunggal Ika, yang dapat diterjemahkan sebagai “Persatuan dalam Keragaman/Berbeda_beda tetapi tetap satu”, adalah prinsip dasar dalam filsafat kehidupan warga Indonesia. Praktek ini dilihat sebagai sikap nasionalisme Indonesia dan mencerminkan kemampuan negara untuk melampaui mosaik etnis, agama, dan budaya yang kompleks.

BACA JUGA:
Disiplin Sosial dalam Masa Covid-19
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More