BUATMU IBU di Hari Ibu

puisi
Gerald Bibang

 

SECERCAH CAHAYA

kepada secercah cahaya
ia, yang adalah ibu, melupakan melankoli sebuah petang
sebab jikalau hujan turun tiba-tiba
satu per satu anaknya masih bisa menjemput sinar pagi dengan ceria

biarkan ia, yang adalah ibu, berkilau menyerupai bintang
atau percik biru seperti kembang api
ia adalah sembahyangku agar dapat menyalakan lilin
yang sengaja aku nyalakan di harinya hari ini, hari ibu
agar tak sesedih semalam ketika aku setiap kali mengenangnya
ia, yang adalah ibu, adalah kasih tak lekang dimusnahkan waktu

kepak kepak sayapnya terbang di sisa-sisa usianya
mengantarkan anak-anaknya ke mana harus melabuhkan sauh
tak sedikit pun ketakutan padanya terdampar di tepian kaca
hanya karena ia tak ingin anak-anaknya pulang menjadi pecundang yang tak laku

matanya yang memerah oleh tangis
adalah persemaian cintanya dari musim ke musim
adapun kesedihan yang tak akan pernah mampu ia seka
dipasrahkannya kepada TUHAN utk menyelesaikannya

BACA JUGA:
Jalan Pulang (Puisi-puisi Feliciano Sila)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More