Bumi Baru Perspektif ‘Laudato Si’ Paus Fransiskus dan Relevansinya dalam Upaya Menyelamatkan Bumi Indonesia yang Kian Suram
Oleh Bruder Yulius Sudir, SVD (Koordinator JPIC Keuskupan Agung Samarinda)**
BUMI baru, Bumi yang seperti semula, yang memberikan rasa kedamaian, keadilan, dan kehidupan kepada seluruh makhluk hidup. Bebas dan merdeka dari belenggu-belenggu persoalan yang selama ini terus mengikatnya.
‘BumiBaru’ mengandaikan ada bumi lama yang tidak lagi mampu memberikan kontribusi bagi kehidupan makhluk yang mendiaminya. Keberadaan bumi yang sekarang ini telah berada pada posisi yang memprihatinkan yang berdampak pada seluruh kehidupan makhluk hidup. Bumi ini diibaratkan ibu yang mengandung dan melahirkan seluruh makhluk hidup termasuk manusia sedang menangis, menjerit kesakitan. Hal ini, disebabkan karena manusia sebagai aktor utama yang diberi tugas dan tanggung jawab oleh Tuhan sejak kisah penciptaan untuk mengolah dan merawat bumi ini secara bijak ternyata jauh dari harapan. Ma nusia telah memperlakukan bumi ini secara tidak bertanggungjawab. Manusia bertindak tanpa mempertimbangkan akibat negatif yang akan timbul bagi seluruh penghuni bumi ini. Kebrutalan manusia telah menciptakan berbagai dampak negatif bagi dirinya dan seluruh makhluk hidup.
Terima kasih, Pater. Artikel ini sangat membantu kami uituk mengembangkan advokasi yang relevan, menyeluruh dengan kerja-kerja penguatan di tingkat Komunitas Basis. 🙏🏽
Maaf, terima kasih, Bruder Yulius. Salam kenal, saya Yuliana di JPIC OFM Provinsi Duta Damai di Tanah Papua. 🙏🏽