HIRA Hotak spot foto persis berada pada sisi belakang rumah milik J. Riwu da Lopez di desa Sikka. Hira hotak dalam tuturan lokal punya makna hempasan ombak berbuih nan putih tinggi menjulang.
Tempat berfoto usaha pribadi sejak Mei 2019. Sejak saat itu ia sudah mulai membuka melayani tamu-tamu pengunjung. “Pengunjung terakhir sebelumvirus Korona berasal dari Pamana dan Nangahale. Merekadatang piknik dalam kelompok. Kebanyakan muda-mudi, remaja membuat pemotretan dengan hand phone masing-masing,” tutur Riwu da Lopezpemilik spot.
“Sebelum COVID-19 ada cukup banyak dalam grup-grup keluarga pasutri pegawai negeri dan swasta beserta anak-anaknya berkunjung dari kota Maumere di hari libur”, kata Ignas Mikael Riwu, penanggung jawab harian spot foto.
Dia menerangkan, wisatawan lokal mulai sepi dari hari-hari awal virus Korona hingga beberapa tahun. Namun pasca pemberlakuan normalisasi perlahan tamu mulai agak ramai berkunjung.
Lokasinya berada di sebuah teluk Sikka. Udara panas tak terasa. Sebab ada sebuah pohon Waru berdaun rindang memayungi diri dari kepanasan. Sebuah halaman mungil berpasir putih mendinginkan telapak kaki. Tembok konstruksi semen penahan abrasi dan pelindung dari air laut saat pasang naik membuat rasa nyaman. Kursi, meja dari bilah bambu, pondok-pondok dibangun menyerupai payung beratap alang-alang tersedia buat duduk bersantai. Menatap ke laut lepas sambil menikmati nelayan mengayuh sampan dan kapal motor laut yang melintasi perairan laut dari barat ke timur atau sebaliknya.