Kemenkes Pastikan Kesehatan Merata di Seluruh Negeri

JAKARTA, Pojokbebas.com- Kesehatan menjadi salah satu bagian dari langkah strategis pemerintah menciptakan SDM Indonesia yang berkualitas jelang Indonesia Emas 2045.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) lakukan ini dengan cara memperkuat sistem kesehatan nasional dan memastikan akses layanan kesehatan yang merata di seluruh negeri.

Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, menyampaikan sejak diluncurkannya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada 2014, Indonesia terus bergerak maju dalam memperkuat sektor kesehatan.

Hingga kini, program tersebut telah mencakup lebih dari 98% populasi Indonesia, memberikan perlindungan kesehatan yang lebih merata di seluruh wilayah, termasuk daerah-daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T).

“Kami juga fokus pada pengembangan kualitas pelayanan dan memastikan bahwa peserta aktif dalam membayar iuran secara tepat waktu, karena itu adalah kunci keberlanjutan JKN,” katanya.

Dante memaparkan hal itu dalam Dialog Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang mengangkat tema ’10 Tahun Bersinergi Membangun SDM Nasional’, Selasa (17/9).

Dengan fondasi yang telah dibangun selama satu dekade terakhir, lanjut dia, Kemenkes telah mencanangkan enam pilar transformasi kesehatan menghadapi tantangan kesehatan ke depan.

“Yqkni transformasi layanan primer, rujukan, ketahanan kesehatan, pembiayaan kesehatan, SDM kesehatan dan teknologi kesehatan,” imbuhnya.

Pemerintah juga berkomitmen untuk menurunkan angka stunting sebagai upaya jangka panjang membangun generasi yang sehat dan cerdas.

Ia pun menyebutkan bahwa sejak 2013, angka stunting berhasil diturunkan dari 37% menjadi 21,5% pada 2023.

BACA JUGA:
Sarpras Penunjang Wisata  Puncak Eltari Mubazir

Meski begitu, tantangan besar mmenkesasih ada, terutama dalam mencapai target stunting di bawah 20% sesuai standar WHO.

Namun, Dante optimistis bahwa dengan intervensi tepat sasaran, target penurunan stunting dapat tercapai dalam beberapa tahun mendatang​.

“Penurunan angka stunting ini menjadi prioritas karena berkaitan langsung dengan perkembangan otak dan fisik anak,” ujarnya.

“Pemerintah terus memperbaiki akses gizi yang lebih baik, memperluas layanan kesehatan ibu dan anak, serta memastikan posyandu dan puskesmas dapat menjalankan fungsinya dengan optimal,” jelas dia.

Salah satu tantangan besar dalam sektor kesehatan Indonesia adalah rasio dokter yang tak sebanding dengan jumlah penduduk.

Menurut Dante, Indonesia saat ini telah memiliki sekitar 150 ribu dokter umum atau rasionya 0,47 dokter per 1.000 penduduk, jauh di bawah standar WHO yang menyarankan 1 dokter per 1.000 penduduk.

Dengan jumlah penduduk Indonesia diperkirakan mencapai 280 juta jiwa, maka saat ini masih ada kekurangan sekitar 120.000 dokter umum untuk mencapai rasio ideal.

Ia juga menekankan pentingnya pemerataan dokter spesialis, dengan 59% dari mereka saat ini masih terkonsentrasi di Pulau Jawa.

“Selain itu, pemerintah telah menyalurkan lebih dari 10.000 tenaga kesehatan ke daerah-daerah terpencil dan kepulauan, namun ini masih belum cukup,” tegasnya.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah telah membuka lebih banyak kuota bagi pendidikan dokter umum dan dokter spesialis, serta memberikan beasiswa khusus bagi putra-putri daerah yang bersedia kembali mengabdi di daerah asalnya.

BACA JUGA:
FRM Keluarkan Dekrit Bandung, Dukung Hak Angket

Kemenkes juga menyediakan beasiswa dan tunjangan bagi dokter yang bersedia mengabdi di daerah-daerah dengan kebutuhan tinggi.

Pemerintah sadar bahwa pembangunan SDM berkualitas tidak hanya bertumpu pada pendidikan semata, tetapi juga membutuhkan kesehatan yang baik.

Dengan berbagai upaya yang terus gencar dilakukan di bidang kesehatan, Indonesia diharapkan dapat bergerak maju menuju generasi yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More