Kupas Tuntas Vaksin Booster Covid-19
Oleh dr. Elisia Fitri Tjuatja (S1 Profesi Dokter Universitas Tarumanagara Jakarta. Saat ini bertugas di Kabupaten Sikka, Flores, NTT)

PEMERINTAH Indonesia telah melaksanakan program vaksin booster untuk masyarakat sejak tanggal 12 Januari 2022.
Penelitian menunjukkan titer antibodi vaksin Covid-19 akan menurun dalam waktu 6 bulan pasca penyuntikan vaksin dosis kedua. Vaksin booster ini diharapkan dapat meningkatkan antibodi sehingga dapat memberikan perlindungan maksimal terhadap virus Covid-19 terutama ditengah maraknya varian Omicron.
Capaian vaksinasi di Nusa Tenggara Timur sendiri sampai Minggu (9/1) sebesar 71,87% untuk dosis pertama atau 2.753.615 orang dan dosis kedua sebanyak 37% atau 1.417.631 orang.
Kenapa perlu dosis booster?
Vaksin Covid-19 terbukti memberikan perlindungan terhadap gejala berat, rawat inap, dan kematian. Namun perlindungan terhadap infeksi ini dapat menurun seiring dengan berjalannya waktu. Maka dari itu diperlukan vaksin booster untuk mempertahankan efektivitas vaksin, mengurangi resiko infeksi dan transmisi Covid-19.
Apakah vaksin booster bersifat wajib?
Vaksin booster tidak bersifat wajib namun sangat direkomendasikan untuk menjaga perlindungan terbaik terhadap virus Covid-19.
Apa saja syarat penerima vaksin booster?
Vaksin booster akan diprioritaskan untuk lansia, orang dengan resiko tinggi paparan Covid-19, dan orang dengan penurunan imunitas tubuh (immunocompromised), dengan syarat dewasa berusia 18 tahun ke atas pada kabupaten/kota dengan capaian vaksinasi dosis pertama sebesar 70% dan dosis kedua sebesar 60%, serta sudah mendapatkan suntikan vaksin kedua minimal 6 bulan.
Jika saya sudah pernah terinfeksi Covid-19 dan sudah divaksin, apakah masih membutuhkan dosis booster?
Tidak ada masalah dari sisi keamanan dalam menerima vaksin booster jika anda pernah terinfeksi dan pulih dari infeksi Covid-19 sebelumnya. Tidak ada bukti yang menyatakan bahwa vaksinasi orang yang pulih dari Covid-19 menyebabkan stimulasi berlebihan, gangguan autoimun, atau masalah keamanan lainnya.
Apakah vaksin booster harus jenis yang sama dengan kedua vaksin sebelumnya?
Hasil penelitian yang telah banyak dilakukan sendiri menyatakan bahwa vaksin booster heterolog (kombinasi jenis vaksin yang berbeda dengan dua dosis vaksin sebelumnya) memiliki tingkat imunogenitas yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan vaksin booster homolog (menggunakan jenis vaksin yang sama dengan dua dosis vaksin sebelumnya). Meskipun demikian, baik vaksin booster homolog maupun heterolog telah sama-sama terbukti dapat meningkatkan imunogenitas terhadap virus Covid-19.
Jenis vaksin apa saja yang saat ini tersedia untuk booster?
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat 5 vaksin sebagai booster vaksin Covid-19 yaitu: CoronaVac (Sinovac), Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax. CoronaVac (Sinovac) menggunakan virus utuh yang dilemahkan, Pfizer dan Moderna menggunakan platform mRNA, AstraZeneca menggunakan vektor virus, dan Zifivax menggunakan platform rekombinan protein sub-unit.
Jadi, vaksin yang mana yang saya pilih?
Saat ini Kemenkes sudah menetapkan kombinasi vaksin booster yang akan diberikan, dimana orang yang mendapat vaksin primer (dosis 1 dan 2) Sinovac akan mendapat booster setengah dosis vaksin Pfizer atau AstraZeneca, sedangkan orang yang mendapat vaksin primer AstraZeneca akan mendapat booster setengah dosis vaksin Moderna.
Kenapa setengah dosis? Apakah efeknya bisa maksimal?
Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan booster dengan setengah dosis menghasilkan peningkatan titer antibodi yang relatif sama dengan dosis penuh. Di samping itu, efek samping yang ditimbulkan juga lebih ringan.
Apakah vaksin booster aman?
Vaksin booster telah teruji klinis aman dan efektif dalam meningkatkan imunitasi tubuh. Adapun Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) umumnya bersifat ringan hingga sedang dan biasanya membaik dalam beberapa hari.
Apabila saya sudah vaksin, apakah masih bisa tertular virus Covid-19?
Tujuan dari vaksin ini adalah untuk melindungi seseorang dari gejala berat, rawat inap, hingga kematian, sehingga membuat invasi virus ini menjadi tidak terlalu berbahaya bagi tubuh. Maka dari itu, meskipun sudah divaksin covid, protokol kesehatan tetap yang utama. Ingat 5M: menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas. Ayo lindungi diri dan keluarga anda dari Covid-19! (*)
(Catatan: Redaksi Pojokbebas.com tidak bertanggung-jawab atas Isi tulisan ini melainkan tanggung-jawab pribadi penulis)