Meneguhkan Kasih; Peran Ajaran Sosial Gereja dalam Mengatasi Kekerasan Terhadap Perempuan
Oleh Laurensia R. Telsa, Mahasiswi Semester VII STIPAS St. Sirilus Ruteng
Pertama-tama Ajaran Sosial Gereja menekankan pentingnya menghormati martabat setiap individu. Dalam banyak tradisi kristen setiap orang dianggap diciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan. Oleh karena itu, setiap bentuk kekerasan baik fisik maupun psikologis merupakan pelanggaran terhadap nilai dan martabat manusia. Gereja memiliki tanggung jawab untuk mendidik jemaatnya mengenai pentingnya menghormati dan melindungi sesama. Melalui khotbah, seminar, dan program pendidikan, Gereja dapat meningkatkan kesadaran tentang dampak kekerasan dan membangun budaya saling menghormati.
Ajaran sosial Gereja Katolik merupakan kumpulan doktrin yang membahas tentang keadilan sosial, isu kemiskinan dan kesejahteraan, ekonomi, organisasi sosial, serta peran negara. Dasar ajaran ini berakar kuat pada nilai-nilai Injil dan tradisi Gereja, yang berkembang seiring dengan perubahan Zaman. Dalam hal ini ajaran sosial Gereja berakar pada sumber seperti kitab suci, tradisi Gereja dan pengalaman manusia. Dalam teks kitab suci, ajaran ini mengambil inspirasi dari Sepuluh Perintah Allah yang menjadi dasar ajaran moral dalam Gereja Katolik. Dalam tradisi Gereja, Ajaran Sosial Gereja telah berkembang sejak zaman awal Gereja, dengan berbagai ensklisik dan dokumen yang membahas isu-isu sosial dan ekonomi. Dan dalam pengalaman manusia, Ajaran Sosial Gereja memperhatikan realitas sosial dan ekonomi yang dihadapi manusia.