Mengapa Kesehatan Manusia Modern Semakin Rapuh dan Bagaimana Solusinya (Bag. 2)

Oleh Dr Alexander Jebadu SVD, Dosen pada Institute Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero-Flores -NTT

Akan tetapi bersamaan dengan perkembangan teknologi artificial intelligence (AI), manusia juga telah mengembangkan teknologi pengolahan makanan (processed foods) hingga pembuatan makanan palsu (artificial foods). Makanan diolah sekian rupa melalui proses yang panjang, yang dalam prosesnya membuat nutrisi rusak dan hilang, lalu ditambahkan padanya dengan bahan-bahan pewarna, pemanis dan zat kimia pengawet yang membuatnya bertahan lama alias tidak cepat membusuk mengikkuti proses yang natural.

Jamie Smith dalam dalam Medical News Today (=Berita Medis Dewas ini) yang diposting 14 Mei 2020 melitani conton ultra-processed food (=makanan olahan yang sangat berlebihan): “Makanan yang dibeku dalam kulkas atau siap saji, makanan yang dipanggang termasuk pizza, kue-kue dan kue kering, roti kemasan, produk keju olahan, sereal, kerupuk [crackers] dan keripik [chips],  permen dan es krim, mie instan dan sup  daging yang dilarutkan seperti sosis, nugget, minum  soda dan minuman-minuman manis lainnya.”

BACA JUGA:
The Power of "Silent Majority" pada Pilkada TTU
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More