Menjadi Imago Dei: Panggilan Dasar Kita Manusia

Oleh: Rm Dr Alexander Jebadu SVD

134
Ket. foto | Istimewa

Saudari/keluarga besar SVD  yang terkasih di mana saja berada.

Selamat akhir pekan dan selamat menyongsong Pesta Roh Allah turun ke atas Gereja (semua umat beriman).

Maaf, tawarkan refleksi iman dalam rangka persiapan pesta Pentekosta.  Refleksi ini diambil dari kotbah saya Kamis,  Pesta Kenaikan Tuhan untuk  komunitas para frater di Seminari Tinggi St Paulus Ledalero.

Kotbah misa Pesta Kenaikan Yesus saya bawa ke arah diri Yesus sebagai IMAGO DEI SEJATI dan SEMPURNA. Inti misiNya: Dia datang ke dunia ini utk membawa foto diri Allah (Bapa) yang tak kelihatan itu. Foto Allah itu adalah seluruh diriNya, seluruh Sabda dan perbuatanNya sejak Dia dipermandikan di Sungai Yordan oleh Yoh Pembabtis hingga wafat di Salib. Ia memperlihatkan Allah yang hakikatNya  adalah KASIH.

Nah, pada hari Kamis,  10 hari sebelum  Pentekosta kita merayakan Kenaikan Yesus ke surga. Ia kembali kepada Allah BapaNya.  Setelah menyelesaikan tugas misiNya di dunia, Yesus naik ke surga. Ini semacam peristiwa wisuda untuk Yesus.  Lalu sebelum naik ke surga, Yesus memberikan tongkat estafet misi kepada para muridNya dan pemberian tongkat estafet ini yang kemudian disebut Amanat Agung Misi (Mat 28: 16 dstnya):  “Pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu… Ajarlah mereka semua hal yg telah Kuperintahkan kepadamu! ”

Nah perintah apa saja yang telah diberikan Yesus?

Ok. Yesus perintahkan untuk  melanjutkan misiNya.

Tapi apa inti misi Yesus? Jawabannya: inti tugas misi Yesus adalah:

* Mewahyukan diri Allah.

* Menyatakan diri Allah

* Merevelasikan diri Allah

* MENGGAMBARKAN diri Allah sehingga Yesus menjadi GAMBAR atau foto (=IMAGO, Latin) dari Allah (= DEI, DEUS, Latin).

Itu yg kemudian disebut Yesus sebagai IMAGO DEI.  Atau dengan kata lain Yesus adalah foto yang MENGGAMBARKAN Allah yang  tak kelihatan itu. Itu sebabnya Yesus sering katakan bahwa Ia ada di dalam Allah Bapa dan Allah Bapa ada di dalam Dia. Barangsiapa melihat / mengenal Dia juga melihat / mengenal Allah Bapa yang tak kelihatan itu (bdk Yoh 14:7).

Sekali lagi, Yesus dengan demikian adalah FOTO atau GAMBAR paling sempurna dari ALLAH yang tak kelihatan yang dalam bahasa Latin disebut IMAGO DEI. Sehingga Yesus adalah IMAGO DEI paling sempurna.

Memang ada Imago Dei yang kurang sempurna? Oh ya, ada. Anda dan saya. Nanti kita lihat lebih jauh.

Sampai di sini, pertanyaan penting berikut adalah memang ALLAH yang digambarkan Yesus itu siapa? Apa sifatNya?  Apa INTI JATI DIRI Allah yang DIGAMBARKAN Yesus dalam hidup dan karyaNya?

BACA JUGA :  TA ON DUC ME

Jawabannya: KASIH.

* Ini inti jati diri Allah.

* Ini HAKIKAT diri Allah.

* Ini KODRAT diri Allah.

Kalau ditanya: siapa itu Allah?

Jawabannya: Allah adalah KASIH. Titik.

Who is God? God is LOVE.  Deus CARITAS Est (Latin) yang menjadi judul satu Ensiklik Paus Benediktus XVI.

Nah dalam diri Allah yang 100% adalah KASIH:

* Tidak ada ruang untuk kejahatan (evil).

* Tidak ada keburukan.

* Tidak ada kutukan.

* Tidak ada kematian.

* Tidak ada penyakit (stroke, diabetes, kanker, sakit lutut dll). Semua ini terjadi karena dosa ketaktaatan manusia terhadap kasih, karena rakus makan dan pola hidup semberono manusia sendiri.

Nah, bagaimana Allah untuk pertama kali menyatakan hakikat diriNya yang adalah KASIH itu?

Jawabannya, Allah nyatakan kodrat diriMya yang adalah KASIH untuk pertama kalinya dengan MENCIPTAKAN langit dan bumi beserta segala isinya.

Allah lakukan itu dengan BERSABDA atau dengan BERKATA:  “Jadilah langit dan bumi… Jadilah ikan di laut, burung di udara, binatang melata di darat… ” (Bdk Kel 1:1-25).

Lalu Tuhan melihat bahwa semua BAIK adanya. Tdk ada yang buruk yang keluar dari mulut Allah. Semua KATA yang keluar dari mulut Allah itu BAIK dan MENGHIDUPKAN sehingga segala sesuatu HIDUP.

Lalu pada akhirnya, Allah menciptakan manusia. Berbeda dengan makluk lain, Allah menciptakan manusia menurut GAMBAR dan RUPA dari ALLAH sendiri dengan bersabda:

“Marilah kita [ditafsir: Allah Tritunggal] menciptakan manusia menurut GAMBAR dan RUPA kita! ” (Kej 1:26).

Nah di sini, manusia diciptakan menurut IMAGO DEI. Manusia diciptakan menurut GAMBARAN diri Allah sendiri. Tapi bukan gambaran diri Allah secara fisik.  Sehingga hal itu tidak berarti bahwa kalau saya ganteng dan hidung mancung maka Allah yang menciptakan saya juga pasti ganteng dan hidung mancung. Tidak demikian maksudnya.

GAMBAR Allah yang dimaksudkan itu terutama GAMBARAT INTI JATI DIRINYA yaitu KASIH.

Sehingga dengan demikian, sejak Adam dan Hawa, manusia diciptakan untuk menjadi GAMBARAN KASIH ALLAH.  Itu artinya: kalau Allah adalah 100% KASIH, maka manusia juga adalah KASIH dan ini seharusnya menjadi INTI JATI DIRINYA.

Sesungguhnya, hal ini merupakan tugas misi pokok semua manusia sejak Adam dan Hawa yaitu:

* menjadi IMAGO DEI.

BACA JUGA :  Maria di Fatima dan Perlawanan terhadap Atheisme

* menjadi GAMBARAN alias FOTO diri Allah yaitu KASIH.

Akan tetapi, Akan tetapi, manusia gagal menjadi GAMBARAN diri Allah karena dosa ketidaktaatan manusia pertama.  Lalu Allah berusaha memperbaiknya sepanjang sejarah KASIHNYA atas manusia yang tidak setia seperti dikisahkan dalam Kitab Suci Perjanjian Lama, namun tak berhasil banyak karena dosa manusia pertama semakin menjalar kepada cucu cece keturunannya.

Maka akhirnya, Allah memutuskan untuk mengutus AnakNya sendiri, YESUS, ke dalam dunia untuk MENGGAMBARKAN siapa Allah itu: KASIH.

Dan persis hal inilah yang dilakukan Yesus di dalam seluruh hidupNya. Ia lakukan hal itu dengan KATA dan PERBUATANNYA.

Oleh KATA (Sabda) dan PERBUATANNYA, Yesus MEMPERLIHATKAN bahwa ALLAH yang mengutus diriNya adalah KASIH. Deus CARITAS Est. God is LOVE!

Sehingga dengan demikian:

* Yesus menjadi GAMBARAN diri Allah, IMAGO DEI yg paling sempurna.

* Yesus menjadi FOTO KASIH Allah yg sempurna.

Nah kalau kita orang Kristen mengaku percaya dan mengikuti Yesus, maka itu artinya kita mesti mengikuti teladan Yesus untuk menjadi GAMBARAN KASIH Allah itu. Kita mesti menjadi IMAGO DEI seperti yang telah dibuat Yesus. Dalam usaha kita untuk menjadi IMAGO DEI, Yesus menjadi modelnya.  Itu berarti, sama seperti Yesus, hidup kita manusia harus MENGGAMBARKAN KASIH Allah.

Kalau Allah adalah KASIH, maka manusia juga harus menggambarkan KASIH Allah. Kalau dalam Allah tidak ada EVIL, maka manusia juga harus tidak boleh ada EVIL (dosa, kejahatan) dan tidak boleh buat EVIL.  Pada waktu manusia berdosa (buat jahat, buat hal2 tidak baik, kutuk, iri hati, benci,cemburu, ingat diri, kikir, tuduh santet dll) maka Ia gagal menjadi gambaran Allah /imago Dei.

Sekali lagi, seluruh hidup dan perbuatan / karya YESUS telah menjadi GAMBARAN KASIH Allah dan dengan demikian Yesus menjadi IMAGO DEI sejati alias IMAGO DEI PAR EXCELLENT dan dia sekaligus menjadi MODEL atau CONTOH bagi semua manusia yang lain bagaimana seharusnya MANUSIA menjadi IMAGO DEI.

Sehingga, kalau orang Kristen mengatakan bahwa mereka percaya Yesus dan mengikut YESUS, maka itu artinya mereka harus menjadi IMAGO DEI yang sempurna sama seperti yang telah dicontohkan Yesus: NO EVIL but LOVE only.  Betapa indahnya dunia kalau hanya ada CINTA.

Kalau hanya ada CINTA / LOVE maka tidak perlu ada hukum dan Undang-Undang yang lain. Cukup hanya ada satu hukum yaitu HUKUM CINTA KASIH.

BACA JUGA :  Sense Of Crisis dan Sense Of Belonging, Dari Natal Kristus Kepada Natal Kita

Itu sebabnya Yesus katakan bahwa hukum yang tertinggi adalah CINTA KASIH / LOVE. Dan mesti diingat bahwa hukum-hukum yang lain, aturan dan norma-norma yang banyak itu lahir karena manusia melanggar KASIH sebagai hukum utama. Catatan: menurut para sosiolog, hukum yang semakin banyak menandakan bahwa semakin banyak manusia yang hidup biadab dan karena itu harus dikekang secara paksa.

Saudara/i, kita telah rayakan kenaikan Yesus ke surga. Ini pesta besar. Yesus tamat dari misiNya menjadi IMAGO DEI di dunia. Dan sebelum naik ke surga Dia memberikan mandat kepada para Rasul dan semua orang  yang percaya untuk lanjutkan misiNya yaitu undang dan dorong semua manusia untuk menjadi IMAGO DEI seperti yang telah dilakukanNYA. Semua manusia, melalui kata dan perbuatannya, mesti menggambarkan KASIH yang merupakan kodrat Allah.

Ini menjadi panggilan pokok kita manusia yang dipesan Yesus dalam Mateus 28:16s. Ini menjadi misi Gereja sebagai kumpulan orang beriman yaitu memanggil dan MENDORONG semua orang menjadi GAMBARAN DIRI ALLAH alias IMAGO DEI yaitu KASIH.

Tapi sebelum kita panggil dan DORONG orang lain utk menjadi IMAGO DEI KASIH,  kita sendiri mesti terlebih dahulu IMAGO DEI yang sejati seperti Yesus sendiri sebagai contohnya.  Itu artinya, orang harus bisa melihat ALLAH dalam hidup dan kerja kita.

Seperti dalam diri ALLAH yang kondratNya 100% adalah KASIH tidak ada ruang untuk kejahatan (Evil), demikian juga diri manusia seharusnya.

Sewaktu kita berdosa (dengan kutuk orang, dengki, iri hati, cemburu, sombong, angkuh, kikir, kasar, tuduh santet dll) maka kita GAGAL menjadi IMAGO DEI sejati. Lebih dari itu, kita tidak layak disebut pengikut Yesus karena kita tidak berhasil menjadi IMAGO DEI sejati seperti Yesus.  Pada saat kita TIDAK MENGASIHI maka diri kita sebagai IMAGO DEI rusak.

Nah tidak boleh terjadi.  Supaya kita kuat dan bisa menjadi GAMBARAN KASIH ALLAH, kita butuh penguatan dari Roh Allah sendiri.

Semoga Roh Kudus dalam perayaan Pentekosta nanti membahagiakan kembali misi pokok kita manusia utk menjadi IMAGO DEI sejati yaitu kita menjadi FOTO KASIH ALLAH dan kita tidak mau menjadi foto setan yang jahat. Amin.

Ledalero 20 Mei 2023.

Renungan ini adalah perumusan kembali kotbah utk para Frater di Seminari Tinggi St Paulus Ledalero Kamis Pesta Kenaikan Yesus ke Surga. Trmksh💚💚💚🔥🔥🔥🔥

hanura

Leave A Reply

Your email address will not be published.