”Nguping” dipelesetkan dari bentuk dasar ”kuping” (nomina) – ”menguping” (verba) sering digunakan dalam percakapan tidak resmi dalam ragam lisan. Karena situasi dan selera pemakai bahasa dalam ragam lisan, kadang-kadang pemakai bahasa menyempitkan makna sampai membuat plesetan dengan alasan penghematan, gaya, dan terkesan lebih keren. Maka ”nguping” dari kata ”menguping” itu adalah aksi yang dilakukan dengan tidak sengaja atau halusan dari mendengarkan hal yang tidak harus didengarkan tetapi sempat didengarkan, tanpa sengaja.
Dengan rumusan lain ”menguping” itu adalah tindakan tidak sengaja mendengarkan topik pembicaraan orang lain yang semestinya tidak wajar dan tidak pantas kalau kita mendengarkan atau memaksakan diri terlibat dalam pembicaraan orang lain. Keterlibatan kita itu dikatakan kita tidak sopan – tidak beretika.
Kita tidak dilarang untuk mendengarkan pembiacaan orang lain tetapi terasa tak sopan karena kita tidak ada urusan dengan hal yang dibicarakan. Kalau dipikir-pikir, tak ada urusan dengan percakapan orang lain untuk apa harus menguping.
Ternyata benar adanya seorang anak akan tumbuh dari hasil menjiplak kelakuan orang tuanya.
Sangat menarik pater. Berbicara tentang anak kecil memanglah sebuah ketulusan. Mendengarkan mereka berbicara tentang banyak hal, sangat lucu dan naif, mereka hanya berbicara tentang apa yang mereka dengar, apa yang mereka alami, apa yang mereka tonton. Sangat tulus dan apa adanya, tanpa rekayasa. Oleh karena itu, anak-anak memang harus diberikan cintan dan perhatian yang lebih, terutama pelajaran dasar mengenai agama, dan bagaimana cara mereka bersikap.
Terima kasih pater.
INFormasi menarik