Puisi Duka Bupati Agas Membuat Air Mata Bercucuran
Kematian adalah sebuah kepastian. Tentang kapan dan di mana itu terjadi, adalah sebuah misteri. Garis antara pertemuan dan perpisahan begitu tipis sekali. Bahkan antara dan selamanya. Waktu adalah asbstrak dan manusia bagian terkecil di dalamnya.
Puisi duka Bupati Agas yang beredar luas di berbagai group Whatsupp keluarga pada rabu (11/8), menggambarkan kenyataan itu. Bahwa kehidupan itu, secara tiba-tiba direnggut sang waktu. Waktu merampas segalanya, yang tersisa hanya kenangan. Begitu El Rumi melukiskannya.
Berita meninggalnya Kabag Humas di Kabupaten Manggarai Timur bernama Maria Trivonia Surya Sino, yang meninggal dunia pada Rabu,( 11/8/2021), di RSUD Ruteng, meninggalkan duka yang begitu dalam untuk keluarga, sahabat, dan masyarakat umum yang mengenalnya.
Demikian juga Bupati Agas. Dia merasakan duka yang teramat dalam atas kepergian bawahannya itu. Perasaan duka yang kian dalam lantas diekspresikannya melalui sebuah puisi tanpa judul.