Puisi Ronaldus Jehatu*

 

Puisi Ronaldus Jehatu
Ronaldus Jehatu, mahasiswa Unika St. Paulus Ruteng

 

Pemulung Kecil

Pagi gemerlap mulai bergerak
Beranjak menatap sinar
Udara dingin tak peduli
Memungut sisa sampah berserak

Dicarinya botol menuai hasil
Si kecil kurus tak berdaya
Pakaian kusut tak terurai
Menelusuri jalan tanpa dekapan

Beban hidup sebatang kara
Cucuran keringat tanpa lelah
Berat sampah di atas pundak
Tak peduli demi menghilangkan dahaga dan lapar

Tak ada tong dilewati
Berharap ada yang tersisa
Sungguh malang
Nasibmu Nak
Kini lama tak dijumpai
Pemulung kecil tanpa cinta

 

Jabatan Berkuasa

Aku sedih dengan Keadaan
Jiwa yang setengah sampah
Seolah tak punya harga diri

Manusia tak beretika itu
Merajalela hidupku
Hingga aku tutup mulut
Tak ada yang dapat kulakukan
Hukum dan tahta dalam kendali mereka

Harkatku tak dimusyawarah
Hanya didengar lalu lupakan
Inikah yang dinamakan keadilan?
Pih…

Omong kosong!

Saat pemilu
Ngomong itu, ngomong ini
Janji itu, janji ini
Tapi apa?
Kini aku dipandang butiran debu
Mantapnya tipuanmu pak…pak

BACA JUGA:
Pesta di Nazaret (Puisi-Puisi Gervas Lolonrian)
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More