Pemulung Kecil
Pagi gemerlap mulai bergerak
Beranjak menatap sinar
Udara dingin tak peduli
Memungut sisa sampah berserak
Dicarinya botol menuai hasil
Si kecil kurus tak berdaya
Pakaian kusut tak terurai
Menelusuri jalan tanpa dekapan
Beban hidup sebatang kara
Cucuran keringat tanpa lelah
Berat sampah di atas pundak
Tak peduli demi menghilangkan dahaga dan lapar
Tak ada tong dilewati
Berharap ada yang tersisa
Sungguh malang
Nasibmu Nak
Kini lama tak dijumpai
Pemulung kecil tanpa cinta
Jabatan Berkuasa
Aku sedih dengan Keadaan
Jiwa yang setengah sampah
Seolah tak punya harga diri
Manusia tak beretika itu
Merajalela hidupku
Hingga aku tutup mulut
Tak ada yang dapat kulakukan
Hukum dan tahta dalam kendali mereka
Harkatku tak dimusyawarah
Hanya didengar lalu lupakan
Inikah yang dinamakan keadilan?
Pih…
Omong kosong!
Saat pemilu
Ngomong itu, ngomong ini
Janji itu, janji ini
Tapi apa?
Kini aku dipandang butiran debu
Mantapnya tipuanmu pak…pak