Semarak “Wagal” di Kampung Langgo Desa Wisata Wae Lolos

Semarak "Wagal" di Kampung Langgo Desa Wisata Wae Lolos

Tarian Caci Wagal di Kampung Langgo, Desa wisata Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat. Kamis (4/8/2022). Foto/Robert Perkasa

 

SANO NGGOANG | Pojokbebas.com | Dilansir dari Putracongkasae, Wagal bagi orang Manggarai adalah manifestasi kekaguman dan penghayatan akan keagungan dan kemuliaan dari perkawinan.

Orang Manggarai sangat memuliakan sebuah persatuan antara seorang pria dan seorang wanita dalam ranah perkawinan—yang  mana persatuan ini pada prisnsipnya unik, mulia dan agung seperti existensi Allah Tritunggal. Orang Manggarai pun meyakini perkawinan itu sebagai bentuk penjelmaan dan wujud manusiawi dari ke-Tritunggal-an Allah.

Wagal merupakan  puncak legitimasi adat perkawinan orang Manggarai pada umumnya. Pelaksanaannya dilakukan setelah kedua mempelai dikukuhkan secara gerejawi melalui Sakramen Perkawinan yang dikukuhkan oleh imam (bagi yang beragama Katolik).

Wagal dalam adat Manggarai dilaksanakan di kampung keluarga besar mempelai perempuan. Wagal umumnya dimeriahkan dengan tarian Caci setelah kedua belah pihak  keluarga menyepakatinya.

BACA JUGA:
Lima Pilar Foundation: Jangan Harapkan Literasi yang Baik di Tengah Kemiskinan
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More