Tebak Aku Mau Kemana?*

Oleh: Yosep Bala Makin

Mengenang kematian Vanessa Angel 4 November 2021 Nganjuk-Jawa Timur

Kita boleh bermain tebak-tebakan. Tentang apa saja sejauh perlu dan pantas. Bermain tebak-tebakan adalah permainan tradisional, lokal, permainan yang tidak membutuhkan banyak peralatan mewah dan mahal. Permainan yang menyenangkan dan menghibur hati ketika masih di masa anak-anak. Situasi jadi ramai dan suasana jadi cair. Sungguh menarik. Permainan itu untuk menjalin keakraban dan memperluas persahabatan di antara anak-anak. Anak-anak bisa berkomunikasi lebih terbuka, sukacita, dan penuh semangat bersama teman sebaya. Anak-anak boleh dengan bebas mengekspresikan kesukaannya, menampilkan kebolehan pengetahuannya, dan keterampilannya di depan teman-temannya. Perasaan suka dan gembira, bangga dan percaya diri, tergambar pada wajah-wajah ceriah si anak-anak. Ada kepolosan dalam berbicara, bicara apa adanya tapi dimengerti oleh semua.

Saya yakin, sejak kecil, ketika masih anak-anak seringkali permainan teka-teki, tebak-tebakan sungguh digandrungi. Walaupun masih sebagai anak-anak, aturan permainan tebak-tebakan sungguh ditaati. Aturan permainan disepakati. Itulah hebatnya dunia anak-anak. Yang tidak menaati aturan seringkali jadi korban olok-olokan teman dan dianggap kalah dalam permainan itu bahkan untuk sementara dikeluarkan dari kelompok. Orang dewasa termasuk orang tua cukup memerhatikan permainan anak-anak sambil nimbrung juga dengan senyum, tawa; cukup mengawasi agar yang lain tidak sampai harus cengeng berlebihan untuk diperhatikan lebih dari yang lain. Sesaat orang tua bisa menjadi pendamping tanpa harus terlibat banyak. Yang diperhatikan adalah keselamatan anak-anak supaya tidak sampai berantam. Awasan orang tua adalah tanda perhatian orang tua terhadap anak-anak. Anak-anak jadi senang juga karena orang tua ikut ambil bagian dengan tertawa, senyum, dan memberikan respon pujian untuk semua. Mereka bangga karena kehadiran orang tua sebagai penonton yang setia dan dibilang mulia.

BACA JUGA :  Si Kontroversial Itu Telah Pergi: Mengenang 3 Hari Kepergian Bupati Lembata

Leave A Reply

Your email address will not be published.