Terkait Kunker Jokowi ke Labuan Bajo, Marianus Lawe: Beri Dampak Signifikan Bagi Pertumbuhan Ekonomi di Pulau Flores

126
Kader PDIP Tolak Kebijakan Sekolah Jam 5 Pagi Gubernur NTT
Kader Taruna Merah Putih, Marianus Wihelmus Lawe Wahang. Foto. Dok. pribadi.

 

JAKARTA, Pojokbebas.com – Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusat Tenggara Timur (NTT) baru baru ini dinilai Kader Taruna Merah Putih (TMP), Marianus Wihelmus Lawe Wahang, bisa memberi dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan UMKM di pulau Flores.

Hal tersebut dikatakan Marianus kepada Redaksi Pojokbebas.com melalui telpon dari Dubai, Selasa (14/03/2023).

“Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke Labuan Bajo memiliki efek domino terhadap masyarakat UMKM Pulau Flores, mengingat Indonesia sebagai tuan rumah adalah kekuatan ASEAN 2023 dengan mengusung tema besar Asean Matters: Epicentrum Of Growth”, kata Marianus.

Seperti diketahui, Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Labuan Bajo baru baru ini dalam rangka meninjau dan mengecek langsung perkembangan persiapan venue Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) The Association Of Southeast Asian Nations (ASEAN) Summith ke-42 tahun 2023.

Kunjungan Jokowi ke Flores yang sudah kesekian kalinya ia lakukan dinilai Marianus merupakan bentuk kepedulian Presiden akan kondisi ekonomi rakyat NTT yang bisa dibilang masih jauh tertinggal dari Propinsi lainnya dan di bawah rata rata nasional dengan kisaran 0,77 persen pada November 2022.

Kader PDI Perjuangan ini juga mengungkapkan bahwa tema yang diangkat dalam KTT ASEAN kali ini juga sangat relevan dengan dipilihnya NTT sebagai lokasi diselengarakannya KTT ASEAN Summith ke-42 tahun 2023.

“NTT saat ini pertumbuhan ekonominya jauh di bawah rata-rata nasional. Harapanya dengan menjadikan Labuan Bajo sebagai pusatt erselengaranya kegiatan ini akan berdampak positif berupa efek domino terhadap ekonomi masyarakat dan pelaku UMKM Pulau Flores khususnya dan NTT pada umumnya,” ungkap Marianus.

Tokoh muda asal Lembata-Flores ini menerangkan bahwa Indonesia ingin membawa ASEAN tetap menjadi kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang penting bagi Asia dan  juga dunia serta terus berperan utama sebagai penggerak perdamaian maupun kesejahteraan di kawasan.

BACA JUGA :  Begini Realisasi Aksi Nasional Pencegahan Korupsi Tahun 2019-2020

“Saya rasa untuk mencapai mimpi besar bahwa ASEAN akan punya peran sentral sebagai motor perdamaian dan kesejahtraan kawasan, tentunya Indonesia sudah mempersiapkan ini dengan konsep yang jelas, dan sejauh yang saya ketahui Indonesia telah menentukan 3 pilarPriority Economic Deliverables (PEDs) di KTT ASEAN Summit 2023, yaitu: pertama, RecoverRebuilding. Hal ini bertujuan untuk mengeksplorasi Policy Mix yang terkalibrasi, direncanakan dan dikomunikasikan dengan baik untuk memastikan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi, serta memitigasi risiko sepertii nflasi dan volatilitas aliran modal.

Kedua Digital Economy. Hal ini menurut saya sangat perlu dilakukan, tentunya dalam rangka memperkuat inklusi keuangan dan literasi digital, dibutuhkan ekonomi yang berbasis digital untuk meningkatkan kapasitas masing-masing Negara ASEAN  dalam memformulasikan strategi edukasi finansial secara nasional dan meningkatkan interkonektivitas sistem pembayaran regional.

Ketiga, apa yang disebut dengan Sustainability. Sistem pembangunan yang berkelanjutan adalah salah satu hal prioritas yang perlu dilakukan Negara-Negara ASEAN, mengingat kita adalah kawasan yang paling terdampak oleh bencana alam dan risiko terkait iklim. Oleh karena itu ASEAN perlu merapatkan barisan guna mempersiapkan dan mengarah ke tujuan yang sama dalam kaitan transisi menuju ekonomi hijau,” ujar kader Taruna Merah Putih ini.

Kader Taruna MerahPutih (TMP) ini juga menghimbau kepada masyarakat NTT, khususnya Manggarai Barat untuk mendukung semua program pemerintah pusat guna terdongkraknya tatanan sosial, mulai dari pendidikan, ekonomi (UMKM) dan semua hal yang menyentuh kemaslahatan orang banyak, agar bisa mengejar ketertinggalan dari provinsi lain khususnya di Pulau Jawa.

“Saya rasa kita sangat perlu mengejar ketertingalan dari provinsi lain, misalnya Pulau Jawa. Karena sebetulnya secara sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) kita tidak jauh berbeda dengan beberapa provinsi di Pulau Jawa, atau bahkan kita jauh lebih kaya dari sisi SDA-nya. Kalau saya pribadi sangat optimis KTT ASEAN ini membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Timur (NTT),”,tegas putra asli Lamaholot, Flores ini. (*)

BACA JUGA :  NTT Butuh Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Negeri, Marianus Lawe: Itu Cita-cita Saya Sejak Berkarir di Perusahaan Minyak
hanura

Leave A Reply

Your email address will not be published.