Pertumbuhan Ekonomi Kuartal 2 Diklaim Jokowi Anjlok

Pojokbebas.com. Pertumbuhan ekonomi kita anjlok 2,9 % di kuartal 2 ini, jelas Presiden Joko Widodo kepada para Gubernur se Indonesia, Rabu (15/7) di Istana Bogor..
Kondisi ini menurut Presiden lebih buruk jika dibandingkan pada kuartal 1. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal satu masih positif pada angka 2,97%. Oleh karena itu, Presiden mengharapkan para Gubernur untuk menggenjot realisasi anggaran, sambil juga tetap memperhatikan pencengahan dan penanganan Covid-19. Kedua hal itu harus dapat berjalan seiring.
Menurut mantan Gubernur DKI, Jakarta itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif baik, bila dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi pada negara-negara lainnya, dan bahkan lebih baik dibandingkan prediksi ekonomi oleh Lembaga Keuangan Dunia. Bank Dunia, kata Presiden memprediksi pertumbuhan ekonomi global bisa mencapai minus 5%, atau bahkan di dibawah itu, seperti yang diprediksi oleh OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development). Lembaga ini memprediksi pertumbuhan pada angka minus 6 sd 7,6 %
Dihadapan para Gubernur tersebut, Mantan Wali Kota Solo itu menerangkan kondisi pertumbuhan yang anjlok pada kuartal ke 2 ini dapat diperbaiki pada kuartal ke 3. “Momentumnya ada pada bulan Juli, Agustus, dan September”, terang presiden.

Kalau pada bulan-bulan tersebut kita gagal, jangan berharap pada kuartal ke 4 pertumbuhan ekonomi kita akan terdongkrak. Pada saat ini, kita tidak dapat mengharapkan investasi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Menurut Presiden, harapan kita untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi saat ini hanya pada belanja pemerintah. Oleh karena itu, jangan sampai ada yang mengeremnya, tegas presiden, sebagaimana yang disiarkan melalui kanal youtube Sekretariat Presiden.
Belanja Pemerintah, lanjut Presiden, akan dapat “menaikan belanja rumah tangga dan belanja domestik yang di kuartal kedua ini turun, anjlok”.
Presiden mengingatkan para Gubernur bahwa sampai dengan kuartal ke 2 ini, uang Pemda (Pemerintah Daerah) yang ada di Bank, masih sangat besar yakni 170 triliun. “Gede sekali ini”, tegas presiden.
Pada kesempatan itu, Presiden membacakan satu persatu kondisi realisasi anggaran Pemerintah Daerah sampai dengan kuartal 2 saat ini yang masih kecil.
DKI Jakarta 45 %
Nusa Tenggara Barat 44 %
Sumatera Barat 44 %
Gorontalo 43 %
Kalimantan Selatan 43 %
Bali 39 %
Kalimantan Tengah 38 %
Banten 37 %
Kepulauan Riau 35 %
Sulawesi Selatan 34 %
Lampung 32 %
Papua Barat 32 %
Kalimantan Utara 31 %
Bangka Belitung 31 %
Kalimantan Timur 31 %
Jawa Timur 30 %
Sulawesi Utara 29 %
Jambi 28 %
Bengkulu 27 %
Sulawesi Tengah 27 %
DIY 27 %
Jawa Tengah 27 %
Riau 27 %
Sumatera Utara 25 %
Jawa Barat 24 %
Jawa Barat 24 %
Sulawesi Barat 24 %
Aceh 23 %
Kalimantan Barat 22 %
Maluku 21 %
Nusa Tenggara Timur 21 %
Maluku Utara 17 %
Papua 17 %
Sulawesi Tenggara 16 %
Sumatera Selatan 16 %