Rabies Serang Flores, 3 Anak Asal Tiga Kabupaten Meninggal Dunia Selama Mei 2023
Laporan Wall Abulat (Wartawan Pojokbebas.com)

Maumere, Pojokbebas.com_Penyakit anjing gila atau rabies kembali menyerang sejumlah kabupaten di daratan Flores, Provinsi NTT dalam beberapa bulan terakhir. Terbaru, selama bulan Mei 202 ini, penyakit non alam yang sangat berisiko ini menewaskan 3 anak asal tiga kabupaten yakni Kabupaten Sikka, Kabupaten Ende, dan Kabupaten Manggarai Timur.
Demikian data yang diterima media ini dari Sekretaris Komite Rabies Flores dan Lembata yang juga Spesialis Penyakit Dalam RSUD Maumere, dr. Asep Purnama, Sp.PD, Kamis (25/5/2023).“Tiga anak meninggal karena rabies di bulan Mei 2023 ini,” kata Dokter Asep.
Dokter Asep menjelaskan pada 7 Mei 2023 lalu ada seorang anak berusia 15 tahun asal Kabupaten Ende meninggal dunia akibat rabies, lalu sehari berikutnya tepatnya tanggal 8 Mei seorang anak berusia 4 tahun lebih asal Kecataman Kangae, Kabupaten Sikka meninggal dunia setelah digigit anjing rabies pada tanggal 24 April 2023, dan terbaru seorang anak berusia 8 tahun asal Manggarai Timur meninggal dunia pada tanggal 25 Mei 2023.
“Mohon doa untuk peristirahatan kekal saudara-saudari kita terkasih yang telah menjadi korban keganasan rabies. Dan juga kekuatan dan ketabahan serta penghiburan bagi keluarga yang ditinggalkan.Dan semoga kita semua bersatu padu dan bekerja sama di bawah pimpinan para kepala daerah sedaratan Flores yang mampu menghentikan bencana non ala mini dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya,” kata Dokter Asep.
Bila Ada Kasus Gigitan Segera Lakukan Hal Ini
Dokter Asep meminta elemen warga agar kalau ada kasus gigitan oleh HPR, maka warga harus segera melakukan dua hal ini.
Pertama, segera tingkatkan cakupan vaksinasi anjing (HPR), minimal di atas 70%. Ayo vaksin anjing kita. Anjing sehat keluarga selamat. Jadilah pemilik anjing yang bertanggung jawab. Dukung kegiatan vaksinasi yang sedang dilakukan Dinas Pertanian setempat. Oleh karena itu, bagi anjing yang belum mendapat giliran untuk divaksin, mohon pemilik anjing berkenan mengikat anjingnya supaya tidak berkeliaran.
Dengan tidak berkeliaran,lanjut Dokter Asep maka anjing tidak tertular rabies dari anjing lain dan jika anjing tertular rabies, anjing tersebut tidak bisa menggigit manusia karena diikat.
“Sebisa mungkin kita menghindari anjing, sehingga mengurangi risiko tergigit anjing rabies. Mohon perhatian khusus untuk anak-anak kita yang rentan mendapat gigitan risiko tinggi akibat postur tubuhnya yang masih “mini”.
“Saat ini, menghindari menjadi salah satu upaya mencegah yang perlu dilakukan karena kita tidak tahu, anjing mana yg sudah “tertular” virus rabies. Kita tidak tahu kapan seekor anjing tiba-tiba muncul gejala rabies dan dengan agresif menggigit kita?

Kedua, Ingat, rabies belum ada obatnya. Kita hanya bisa mencegahnya denganTata laksana Gigitan HPR yang meliputi:
(a) Cuci luka dengan sabun & air mengalir selama 10-15 menit dan
(b) Segera mendapatkan vaksinasi (VAR dan atau SAR) sesuai indikasi di Puskesmas atau layanan kesehatan terdekat.
“Sekali lagi, upayakan jangan digigit anjing. Meskipun saat ini masih ada VAR dan SAR di Kab. Sikka, tapi jika kasus gigitan melonjak tajam, persediaan yamg ada akan habis,” katanya.
Harga Vaksin Sangat Mahal
Dokter Asep menambahkan bahwa harga VAR dan SAR sangat mahal di mana untuk seseorang dengan berat badan 45 kg, diperlukan 4 vial VAR seharga Rp.612.000,- dan 3 vial SAR seharga Rp. 4.960.197,-. “Harga yang sangat mahal, sehingga sulit mengharapkan ketersediaan VAR dan SAR dalam jumlah yang cukup dalam jangka panjang,” katanya.
Dokter Asep membeberkan data lainnya di mana sejak kasus perdana yang meninggal akibat rabies tahun 1997 hingga saat ini, terdata ada 300 orang warga Flores-Lembata meninggal akibat rabies.
“Sejak tahun 1997sudah lebih dari 300 saudara kita -warga Flores Lembata- yang meninggal karena rabies sejak 1997. Dan sampai sekarang -sudah 25 tahun- kita belum terbebas cari ancaman kematian sia-sia akibat virus rabies.Saatnya kita lebih peduli dan bersatu padu untuk berjuang bersama mengusir virus rabies dari Flores Lembata tercinta?.Kita berhasil melakukan eliminasi virus polio di seluruh muka bumi dengan melakukan vaksinasi polio. Kita sudah berhasil mengendalikan pandemi Covid 19 dengan vaksinasi.
Dan kita juga bisa mengusir virus rabies dari Flores Lembata, jika bisa melakukan vaksinasi rabies pada anjing (Hewan Penular Rabies) di Flores Lembata, minimal sebesar 70% secara serentak dengan vaksin yang berkualitas.Ayo segera vaksin anjing kita masing-masing. Jika belum mendapatkan vaksin, ikat anjing kita.Jangan sampai kita tergigit anjing.Saling mengingatkan, saling mendoakan dan saling melindungi,” tulis Dokter Asep.**