SMRC : Populisme Islam Mengancam Demokrasi  Indonesia

 

Populisme Islam
Saiful Mujani,Ph.D saat Pidato kebangsaan memperingati hari kemerdekaan RI dan dies natalis UIN Jakarta, 18 Agustus 2020.(Dok.SMRC)

 

Jakarta, Pojokbebas.com. Populisme Islam mengancam kebhinekaan Indonesia sebagai negara-bangsa dan menurunkan kualitas demokrasi. Populisme ini tidak hanya datang dari kelompok politik agama, melainkan juga kelompok nasionalis.

Demikian salah satu kesimpulan yang muncul dalam orasi kebangsaan Saiful Mujani,Ph.D yang diselenggarakan dalam rangka HUT Kemerdekaan RI ke 75 dan Dies Natalis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 18/08.

“Terlepas dari sejumlah kekurangan di sana-sini, bangsa Indonesia cukup berhasil dalam pembangunan politik yang relevan dengan kebhinekaan sejak peralihan dari rezim orba ke Orde Reformasi,” kata Saiful dalam keterangan pers yang diterima Pojokbebas.com (19/08).

Sejak Tahun 1998, demokrasi Indonesia mengalami kemajuan, terutama dalam aspek hak-hak politik. Tapi dalam 6 Tahun terakhir mengalami sedikit kemunduran dalam hal-hal yang banyak berkaitan dengan kebhinekaan kita sebagai Negara-bangsa.

BACA JUGA:
Kedaulatan Maritim Indonesia: Impian atau Kenyataan yang Masih Bisa Terlaksana?
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More