Anakan Bakau Antar Pasutri Asal Sikka Duduk Satu Meja dengan Presiden SBY
Oleh: Walburgus Abulat, S.Fil (Alumnus STFK Ledalero dan Ketua Redaksi Majalah Biduk Seminari Tinggi Ritapiret 1996-1997)
Suasana di rumah mendiang peraih Kalpataru Nasional Kategori Perintis Lingkungan Tahun 2009 Viktor Emanuel Raiyon (72 tahun) atau yang dikenal dengan nama Baba Akong di Dusun Mageloo, Ndete, Desa
Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka atau sekitar 30 km arah barat Kota Maumere-Ibu Kota Kabupaten Sikka, pada Minggu 30 Agustus 2020 terasa sejuk.
Di halaman depan area rumah sederhana yang dindingnya terbuat dari halar bambu ini ada kubur Peraih Kalpataru itu yang meninggal pada 6 Maret 2019 lalu bertepatan dengan Hari Rabu Abu. Hari Rabu Abu bagi
umat Katolik sejagat__suatu momen berahmat__momen pertobatan menjadi manusia baru dengan makna spiritual yang mengandung pesan utama “Manusia diciptakan dari Tanah, dan akan kembali ke Tanah”. Ya tanah terjanji__tanah yang mengandung janji masa depan.
Tanah sekitar kuburan mendiang Baba Akong, dan rumah yang sederhana namun asri yang saat ini dihuni janda Anselina Nona (70 tahun) tampak cerah dan sejuk. Angin sepoi bertiup dari rimbunan jutaan bakau
di atas areal sekitar 30 hektar yang telah ditanam pasangan suami istri (pasutri) Baba Akong dan Anselina Nona selama puluhan tahun pascagempa tektonik berkekuatan 6,8 skala ritcher pada Sabtu 12 Desember 1992 melanda Sikka.
Artikel yang bagus, terimakasih sharingnya, silahkan kunjungi
website kami