Curahan Hati Gadis Pendiam
Oleh Jesika Dirja, Mahasiswi Unika St. Paulus Ruteng
Siang dipenuhi lika-liku hidup yang penuh drama
Malam yang hening enggan bersahabat lagi
Dia hanya sendiri menanti waktu dalam sepi
Menanti harapan yang masih berkelana dalam senyap
Dia seakan tak peduli dengan dunianya
Sekarang dunia menatapnya sebelah mata
Matanya sembab oleh linangan air mata
Tangan tak mampu lagi meraih dan menggenggam
Kaki lemah seakan enggan melangkah
Hatinya hancur berkeping-keping
Harapan demi harapan hanya tinggal imajinasi
Perjuangannya dihalangi kesedihan tak berujung
Raga tak berdaya dan kaku
Lantunan doa terus diucap
Entah kapan hatinya pulih,
Entah kapan raganya bersemangat,
Entah kapan dunia memandangnya
Gadis pendiam…
Hidupnya tak lagi berwarna
Sepi dalam keramaian
Hidup dalam kegelapan
Siang akan malam yang tak berbintang
Tak ada ketenangan
Dia hanya membisu menanti keajaiban
Tuhan tau tentangnya
***