Gejolak Demokrasi di Venezuela

Ket.Foto | Foto: https://tiempodepolitica.com/c-venezuela/democracia-en-venezuela/ 

Pojokbebas.com. Setelah ditinggal pergi oleh Hugo Chavez, gejolak demokrasi di Venezuela semakin merebak. Presiden Maduro yang merupakan penerus kebijakan Hugo Chavez ditantang oleh kaum oposisi. Melalui konflik politik yang cukup lama, ditambah lagi dengan perkembangan ekonomi yang menurun tajam, akhirnya kaum oposisi “memiliki” presiden sementara sendiri yang didukung oleh banyak negara di Amerika Latin, Eropa dan Amerika Serikat. Akhirnya, Venezuela memiliki dua presiden yakni Presiden Maduro dan Presiden Sementara Guaido.

Kepala United Nations High Commissioner for Human Rights (OHCHR), Michele Bachelet (mantan presiden Chili) di awal Juli kemarin menyatakan situasi akhir kondisi HAM di Venezuela. Dalam laporan tersebut dinyatakan bahwa diduga ada 38 anak muda yang dieksekusi antara bulan Mei 2019 sampai Mei 2020 di tangan pemerintahan Maduro. Bachelet mengatakan bahwa dia prihatin “tentang pola penangkapan sewenang-wenang, pelanggaran proses hukum, dan tuduhan penyiksaan dan penghilangan secara paksa.”

BACA JUGA:
Presiden Xi Jinping Mengumumkan Reorientasi Ekonomi China
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More