Jiwa Seorang Pemimpin

Oleh: Fr. M. Yohanes Berchmans, Bhk, Biarawan

Pengantar

 

“Pemimpin menghabiskan 5% waktu mereka untuk mengatasi masalah, dan 95% waktunya pada solusi.” … Anthony Robbins

 

“Seorang pemimpin adalah orang yang melihat lebih dari yang lain melihat, yang melihat lebih jauh dari orang lain melihat, dan yang melihat sebelum orang lain melihat.” … Leroy Eimes

 

Dewasa ini dalam bidang hidup apapun, baik formal, informal maupun nonformal perlu adanya seorang pemimpin (Leader). Dan jika ada pemimpin (Leader), maka sudah pasti ada yang dipimpin. Atau kalaupun tidak ada, setidaknya menjadi pemimpin bagi diri sendiri. Ini menjadi kunci dasar, sebab seharusnya sebelum memimpin orang lain, kita harus bisa memimpin diri sendiri dahulu, yang ditunjukkan lewat kegiatan keteladanan dan pembiasaan hidup yang baik, positif. Oleh karena itu, setiap kita harus dapat menjadi role model. Dalam teori kepemimpinan (Leadership), secara sederhana arti dari kata role model adalah teladan. Menurut wikipedia, role model adalah “person who serve as an example, whose behavior is emulated by others” atau seseorang yang memberikan teladan dan berperilaku yang bisa diikuti oleh orang lain. Sebab, tidak mungkin bisa memimpin orang lain, sedangkan kita tidak bisa memimpin diri sendiri. Atau tidak mungkin bisa memimpin sebuah negara, sedangkan kita tidak bisa memimpin sebuah keluarga, dllnya. Prinsipnya, jika kita berhasil dalam memimpin dalam skop yang kecil, maka kita bisa memimpin dalam skop yang besar. Oleh karena, tidaklah mungkin kita bisa memimpin organisasi yang besar, sedangkan unit yang kecil saja kita tidak bisa kelola.

BACA JUGA:
Pemilih dan Strategi Komunikasi Politik Politisi
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More