Kemenangan Rakyat (Memaknai Raihan Suara Terbanyak Prabowo-Gibran)
Oleh Dionisius Ngeta, S. Fil (Staf YASBIDA Maumere, Putera Bheda-Nangaroro-Nagekeo)
“..It is not a celebration of victory, it is a celebrating of responsibility…”
(Woodrow Wilson).
MANDAT dan suara keadaban rakyat telah diperebutkan dalam gelanggang pentas politik dan hajatan demokrasi, 14 Februari 2024.
Berdasarkan Quick Count (Hitung Cepat) dari berbagai lembaga survey kredibel, masyarakat mendapatkan kepastian siapa sesungguhnya meraih terbanyak mandat dan kepercayaan dalam gelanggang pentas dan hajatan politik dan demokrasi tersebut.
Kemenangan itu sesungguhnya adalah kemenangan masyarakat itu sendiri. Politik dan demokrasi bermula dan lahir dari masyarakat, menuntut peratisipasi masyarakat dan kepentingannya bermuara pada masyarakat.
Masyarakat adalah subyek sekaligus tujuan aktifitas dan eksistensi politik dan demokrasi itu sendiri. Penomoran dan penamaan paket hanya untuk memudahkan masyarakat mengindentifikasi sebelum memberikan kepercayaan dan mandatnya dan identifikasi urutan perolehan mandat dan kepercayaan masyarakat oleh penyelenggara (KPU).
Karena itu kemenangan dan kebahagiaan sesungguhnya adalah kemenangan-kebahagiaan rakyat. Bukan kemenangan partai pengusung, kendidat dan tim pemenangan.