Ketua PP PMKRI Kritisi Sikap Sejumlah Tokoh Nasional Terkait Rencana Deklarasi KAMI.

Jakarta, Pojokbebas.com- Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PP PMKRI) Benidiktus Papa, mengatakan bahwa tokoh nasional maupun akademisi di Indonesia hendaknya mengedepankan semangat persatuan dalam mengatasi persoalan kebangsaan saat ini.
“Para tokoh hendaknya menjadi pelopor persatuan ditengah kondisi masyarakat dalam menghadapi pandemi COVID-19,” ungkap Ketua PP PMKRI, Benidiktus Papa, kepada, Pojokbebas.com, Sabtu (15/5/2020).
Pernyataan itu diungkapkan oleh Ketua PP PMKRI Benidiktus Papa dalam menanggapi isu deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) pada tanggal 18 Agustus mendatang.
Benidiktus mengkritisi sikap tokoh nasional serta akademisi yang mengagas deklarasi KAMI ditengah situasi darurat nasional yang disebabkan oleh penyebaran Corona Virus Disease 2019.
“Meskipun ditengah Pandemic COVID-19, ruang demokrasi tentunya tidak bisa kita sumbat. Akan tetapi mestinya para tokoh masyarakat mengambil peran signifikan untuk mempelopori persatuan agar negara ini mampu bangkit dan memberikan kesejahteraan untuk rakyat,” jelas Benidiktus Papa.
Ketua PP PMKRI itu sangat menyayangkan jika gerakan KAMI yang digagas sejumlah tokoh nasional dan akademisi yang dikenal vokal mengkritisi kebijakan pemerintahan Jokowi itu justru bermaksud memecah belah masyarakat ditengah situasi darurat nasional, saat ini.
“Kami tentu sangat menyayangkan apabila gerakan-gerakan ini dimaksudkan untuk memecah belah masyarakat,” kata Benidiktus,
“Kita ketahui, saat ini Negara sedang fokus pada upaya percepatan penanggulangan COVID-19 ini. Masyarakat juga berharap agar segera keluar dari krisis ini. Masyarakat berharap bisa kembali hidup bersama keluarga seperti sedia kalah.
“Sangat disayangkan jika kemudian muncul agenda-agenda yang mendikotomi masyarakat itu sendiri,” tegas pemuda kelahiran tanah Toraja itu.
Sekilas Tentang Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)
Pada tanggal 02 Agustus 2020, sejumlah tokoh nasional dan akademisi Indonesia mengumumkan hadirnya sebuah gerakan masyarakat penyelamat Indonesia. Mereka menamai organisasi gerakan tersebut yaitu Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI).
Beberapa tokoh nasional itu adalah mereka yang selama ini dikenal vokal mengkritisi kebijakan Presiden Jokowi. Sebut saja RG atau Rocky Gerung, misalnya. Atau Ketua Muhamadyah Din Syamsudin. Lalu, mantan penasehat KPK, Abdullah Hehamua.
Selain itu ada juga beberapa nama seperti, Ichsanuddin Noorsy, MS Kaban, Achmad Yani, Sri Bintang Pamungkas, Khusnul Mar’ia, Said Didu, Djumhur Hidayat, Adie Masardie dan lain-lain.
Rocky Gerung alias RG menjelaskan masa depan Indonesia segera diselamatkan. RG menilai pemerintah tidak tanggap terhadap serangan badai COVID-19, menyebabkan keterpurukan ekonomi. “Pemerintahan Jokowi adalah rezim kritik, Dia pakai politik melalui fasilitas buzzer,” kata RG.
Gerakan KAMI ini rupanya tidak sekadar basa-basi “doang”. KAMI, secara resmi akan mendeklarasikan diri sebagai sebuah organisasi independen pada 18 Agustus 2020 mendatang.
Rencana deklarasi itu akan dilaksanakan di tugu Proklamasi. Memilih tugu proklamasi sebagai tempat deklarasi rupanya bukan tanpa alasan. Menurut KAMI, itu sebagai simbol dan upaya untuk mengembalikan arah negara sesuai dengan jalan yang telah ditetapkan oleh para pendiri bangsa. (YMJ).