Kokak si Tukang “Joak”

Oleh : Bernadinus Steni (Penggiat Standar Berkelanjutan)

ZAMAN now, informasi seperti curahan hujan dari langit. Tidak ada yang bisa kendalikan. Medsos hadir dengan rupa macam barcode. Tidak penting isi. Yang utama, seru dan laku.

Karena itu, konsumen paling heboh adalah pasar gosip. Muatannya hanya berisi pajangan perilaku orang, dibubuhi komentar yang bikin naik pitam.

Mulai dari omongan tak mutu sampai cara berpakaian. Kadang hal-hal aneh yang entah kenapa jadi gunjingan. Misalnya, si anu makan mie, si itu masak air panas, kemudian ukuran baju bahkan celana dalam. Jangan salah. Bagian yang terakhir ini dan sejenisnya, sering jadi trending topic.

Meski berisik dan adu akting dengan kata-kata paling laknat, tetap saja bermuara pada uang dan prestise. Selain pamor si anu naik, tukang gosip juga ketiban rejeki. Dia dibayar mahal karena followernya berlimpah. Lalu dijuluki influencer. Dunia maya nan makin janggal…!

Meski didominasi sosmed yang selalu galau, gossiper ala alam juga masih laku. Natural dan heboh. Tak kalah seru dalam ukuran kampung dan dusun.

BACA JUGA:
Pantau Proses Belajar Daring di SMPN IV Langke Rembong, Bupati Heri: Pendidikan Tetap Jadi Prioritas
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More