Ngkiong; Seruling Alam: Bahwa Flores Masih Punya Hutan

Oleh : Bernadinus Steni (Penggiat Standar Berkelanjutan)

NEGERI kami dicap kering. Jauh dari susu dan madu. Banyak orang yang serta merta percaya statemen itu; bahwa Flores bernasib sama dengan negeri semi-arid lainnya yang panasnya galak sepanjang waktu.

Mungkin mereka terlalu banyak belajar peta buta. Tidak hanya alpa dengan cerita bentang alam Flores, orang seperti itu juga gagal paham, Flores itu dimana. Duhh!!

Sesungguhnya tidak demikian. Flores mempunyai tipologi iklim yang lengkap, meski hanya berukuran sedang. Ada spot yang panas beratapkan atmosfer terik dan hembusan angin berdebu dimana curah hujan rata-rata di bawah 1000 mm per tahun.

Namun ada pula tempat-tempat dingin yang bercurah hujan 4000 mm per tahun. Kota Ruteng, misalnya, demikian dingin dan basah. Sore diselimuti kabut, kadang gerimis tipis. Mungkin mirip Lauterbrunnen, sebuah desa di Swiss, konon desa terindah di dunia. Entahlah. Itu kata orang. Buat saya, Flores masih jauh lebih indah.

Syahdan, adalah Ngkiong (Kancilan Flores) yang bertutur tentang serba serbi alam negeri ini. Sorakannya bergema beresonansi dari gunung tertinggi hingga lembah-lembah.

BACA JUGA:
“Buru Warat” dan Deep Ecology ala Orang Manggarai
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More