BANYAK negara di dunia telah resesi. Setidaknya, Amerika Serikat, Jerman, Singapura, Hong Kong dan Filipina telah berada dalam ‘lembah siklus ekonomi’ ini. Penyebab resesi negara-negara ini yaitu pertumbuhan ekonomi yang negatif dalam dua kuartal terakhir (Q1 to Q2).
Pemicunya tidak lain berupa pandemi covid-19 yang meredam aktivitas produksi, distribusi dan konsumsi sehingga Produk Domestik Bruto (PDB) negara-negara itu pada sepanjang tahun ini (year 0) menurun drastis secara signifikan.
Oleh karena resesi sebagian dunia ini, terminologi ‘resesi’ (economic recession) pun sekejap menjadi santer di Indonesia.
Sejumlah media nasional dan dunia maya dalam hari-hari belakangan sibuk membahas resesi yang merupakan bagian dari siklus ekonomi (economic cycle). Para menteri dan para senator di Senayan pun mulai bicara tentang resesi.
Topik sentralnya adalah apakah Indonesia juga bakal resesi? Sementara di daerah-daerah, resesi juga mau tidak mau harus menjadi topik hangat.
Hangatnya topik resesi di daerah karena ekonomi suatu negara atau ekonomi makro adalah gabungan dari ekonomi daerah atau ekonomi regional. Dengan kalimat lain, ekonomi regional elemen ekonomi makro.