Seorang Putra Altar Mengakui Bahwa ia Membakar Katedral Nantes

Emmanuel, yang berusia 39 tahun,  berasal dari Rwanda, dan datang ke Prancis sebagai pengungsi beberapa tahun lalu. Dia memiliki tugas untuk menutup katedral pada malam sebelum insiden.

Kebakaran Katedral Nantes, yang terjadi 15 bulan setelah kebakaran di Katedral Notre Dame di Paris, mengejutkan penduduk kota ini.  Beberapa umat juga masih ingat dengan kejadian yang sama di katedral tersebut pada tanggal 28 Januari 1972.  Katedral Nantes adalah Katedral bergaya Gotik, dan dibangun selama berabad-abad yakni dari tahun 1434 hingga 1891.

Putra Altar tersebut ditahan beberapa jam setelah pembukaan penyelidikan pada  tanggal 18 Juli, tetapi dibebaskan pada hari berikutnya. Penyelidik mencurigai bahwa pelaku pasti orang dalam karena tidak ada jejak orang memasuki Katedral dengan paksa. Sebagai bagian dari penyelidikan ini, “lebih dari 30 orang” diminta informasinya. Sekitar 20 penyidik ​​polisi yudisial dimobilisasi untuk menentukan penyebab kebakaran.

“Emmanuel adalah salah satu dari tujuh sukarelawan yang bertanggung jawab atas keamanan basilika dan kadang-kadang membantu selama liturgi berlangsung”, kata Rektor Katedral Pater Hubert Champenois, seraya menambahkan bahwa dia sepenuhnya dipercayai dan tidak pernah dicurigai bisa berbuat seperti itu.

BACA JUGA:
 Sosialisasikan PKPU 4 Tahun 2022, Ketua KPU Sikka: Kegiatan Pertama Sudah, Pengumuman Pendaftaran Partai Politik
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More