Senjakala Kedaulatan Manggarai

(Refleksi HUT ke-75 RI)

Oleh: Marianus Mantovanny Tapung, Dosen Unika St. Paulus Ruteng

Senjakala Kedaulatan Manggarai
Marianus Mantovanny Tapung, Dosen Unika St. Paulus Ruteng

 

SECARA geo kultural dan historis, Manggarai masih dipandang sebagai episentrum peradaban budaya dan tradisi kekatolikan. Kebudayaan dan tradisi sejarah kekatolikan di Manggarai sampai kapan pun, tidak bisa lepas dari rumah induk kemanggaraian. Entitas dan identitas kemanggaraian sudah menjadi warisan yang melebur dalam darah daging semua orang Manggarai.

Dari perspektif sosio-genealogis, hak kesulungan dan kedaulatan keturunan, budaya, sejarah, tradisi hirarki gereja, dan pendidikan, tentunya menjadi milik Manggarai. Namun dari perspektif sosio-politik dan sosio-ekonomi, hak kesulungan dan kedaulatan tersebut sudah mulai mengalami delegitimasi. Dengan adanya pertimbangan pengembangan wilayah politik dan pendekatan pelayanan tata kelola pemerintahan, episentrum kesulungan dan kedaulatan ini turut mengalami penyusutan.

BACA JUGA:
Estetika Caci dan Ekofeminisme
Berita Terkait
1 Komen
  1. Nik Deki berkata

    Ini mestinya menjadi bacaan wajib calon pemimpin, tim sukses dan rakyat Manggarai. Membangun kembali kedaultan Manggarai dalam seluruh sektor kehidupan. Kita butuh pemimpin yg bekerja berbasis data dan punya komitmen yg besar utk perubahan. Dirgahayu RI ke75.

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More