Aksi Anarkis Penolakan Proyek Geothermal, Begini Komentar Praktisi Hukum

 

 

i Anarkis Penolakan Proyek Geothermal, Begini Komentar Praktisi Hukum
Aksi demonstrasi mahasiswa yang menolak pembangunan proyek geotherma di Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang yang digelar di depan Kantor Bupati Manggarai Barat, Rabu (2/2/2022) berujung ricuh|Foto Pojokbebas.com

 

RUTENG, Pojokbebas.com -Aksi demonstrasi mahasiswa yang menolak pembangunan proyek geotherma di Wae Sano, Kecamatan Sano Nggoang yang digelar di depan Kantor Bupati Manggarai Barat, Rabu (2/2/2022) berujung ricuh.

Terhadap aksi tersebut, pengacara sekaligus praktisi hukum Edi Danggur, dalam sebuah postingan di group diskusi Lonto Leok mengaku, dirinya menyayangkan hal itu bisa terjadi. Baca juga: Demonstrasi Penolakan Belum Reda, PIP Diminta Sosialisasi UU Ciptaker

Menurutnya aksi tersebut mestinya tidak perlu berakhir ricuh apalagi anarkis. Harusnya aksi yang digawang PMKRI tersebut membawa ciri khas yang berkaitan dengan intelektualitas.

Perlu ada kajian tandingan, lalu pada saat demo damai kajian itu dibacakan sehingga publik mendapat pencerahan . Demikian juga para pejabat yang menjadi pihak tujuan dari aksi tersebut, juga mendapat masukan.
.
“Demo mahasiswa harus punya ciri khas berkaitan dengan intelektualitas. Bikin kajian tandingan, dibacakan saat demo damai, orang pada respek. Tetapi kalau demo merusak seperti demo para kadal gurun di ibukota, nah itu di mana letak intelektualitasnya? Demo di ibukota, jangan tiru yang buruknya, tirulah yang baiknya saja” tulis Edi dalam postingan tersebut. Baca juga: Mahasiswa Undana Unjuk Rasa Desak Rektor Potong UKT 50%

BACA JUGA:
Karya Seorang  Musafir
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More