Siapkan Jalur Evakuasi Darurat Bencana Menjelang Ujian Akhir Sekolah, NTT Rawan Gempa

Oleh : Konstantinus Hati, S.ST.,M.Kes

Cegah Covid-19 Masuk Desa, Tingkatkan Surveilance Puskesmas
Konstantinus Hati, S.ST.,M.kes

 

KITA mungkin lupa atau jarang sadar bahwa kita hidup di sekeliling lempeng gempa baik lempeng Flores maupun lempeng Australia. Walaupun setiap kali kita merasa takut dengan bencana gempa, namun perasaan takut selalu tersadarkan oleh setiap kali terjadi gempa. Sudah kerap terjadi peristiwa gempa tidak membuat kita untuk semangat melalukan bagaimana memanagement diri, memanagement keluarga, memanagement komunitas, atau yang paling besar adalah memanagement masyarakat tentang mitigasi gempa itu sendiri atau mitigasi bencana lainnya.

Kita mungkin hidup di rumah malam hari lalu kita kadang lupa bahwa rumah kita adalah rumah tembok. Kita tidur dikamar dengan lelab dan kamar tidur kita terkunci, di ruang tengah kita penuh dengan barang sofa atau lain misalnya. Kondisi ini membuat kita tertabrak barang sehingga jatuh ketika lari ke luar rumah. Kecelakaan terjadi justru bukan karena gempanya tetapi justru karena kita belum mampu memanagement diri kita terhadap bencana yang sudah familiar dengan kita.

BACA JUGA:
Si Kontroversial Itu Telah Pergi: Mengenang 3 Hari Kepergian Bupati Lembata
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More